top of page

NEWS & UPDATE

Mempertahankan Usaha Lebih Sulit daripada Memulai


Medan - Pemimpin Umum Harian Analisa Supandi Kusuma me­­ngatakan, memu­lai usaha itu sulit. Tapi memper­ta­hankan usaha itu jauh lebih sulit.


“Karena itu yang harus kita lakukan adalah bagaimana agar usaha itu tetap bisa berjalan dan bertahan dengan baik,” ujar Supandi Kusuma saat mene­rima kunjungan silaturahmi President Director PT Atmindo Rudy Susanto ST di Kantor Harian Analisa Jalan A Yani, Jumat (18/12).


Dalam kunjungannya Rudy Susanto didampingi Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan, M Pintor Nasution, Pimpinan PT Panin Securitas Cabang Medan Darmin SE MBA dan Corporation Secretary Atmindo, Peter Simanjuntak. Sementara Supandi Ku­suma didampingi Pemimpin Perusaha­an Sutjito Sukirman dan Penasehat Tony SH.

Lebih lanjut Supandi mengatakan, sangat senang melihat perusahaan di Sumut bisa berkembang dan maju apa­lagi jika perusahaan-perusahaan ini dipimpin oleh orang muda. “Kami siap membantu, tapi tentunya dengan ke­mampuan yang kami miliki,” ujar Su­pandi Kusuma.


Supandi mengatakan, Indonesia se­be­narnya memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk berkembang. “Indo­nesia sangat kaya dengan potensi sum­ber daya alam yang bisa dikembangkan. Tanahnya bisa ditanami apa saja. Di dalam tanah juga mengandung keka­yaan yang sangat besar,” ujar Supandi Kusuma.


Menurut Supandi kita butuh pengu­saha yang mengelolanya. “Namun un­tuk itu dibutuhkan infrastruktur yang memadai seperti ketersediaan listrik. Kota atau negara akan maju kalau me­mi­liki listrik yang cukup,” kata Supandi Kusuma.


Sementara Rudy Susanto pada ke­sempatan itu menjelaskan bahwa, PT Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk atau PT Atmindo Tbk (Perseroan) ber­diri pada 24 Maret 1972 berkantor pusat di Deliserdang. PT Atmindo bergerak di bisnis produksi boiler untuk pabrik kelapa sawit, karet dan pem­bangkit listrik.


“Pada 30 November hingga 3 De­sember 2015 lalu PT Atmindo sudah melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO),” ungkap Rudy Susanto.

Rudy menjelaskan, Saham yang ditawarkan sebanyak 240 juta lembar atau 22,22 persen. “Saham yang dita­warkan Rp100 per lembar dan terjual pada harga Rp128 per lembar hingga berhasil menghimpun dana sebesar Rp30.720.000.000,” ujarnya.


Sedangkan Darmin mengatakan, PT Atmindo memer­cayakan PT Panin Sekuritas Tbk untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dan telah bekerja sama dengan 15 perusahaan se­kuritas untuk bertindak sebagai Pen­jamin Emisi dalam mensukseskan IPO ini. “Saham Perseroan telah dica­tatkan di Bursa Efek Indonesia pada 10 Desember lalu dengan kode saham AMIN,” ungkapnya.


Darmin mengungkapkan IPO terse­but mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. “Hal itu terbukti dari jum­lah pesanan saham yang mengalami kelebihan pesanan (oversubscribe) se­banyak 3,5 kali dari jumlah saham yang tersedia selama IPO,” ungkapnya.


M Pintor Nasution mengatakan, se­jauh ini dari 522 perusahaan yang ada di Sumatera Utara baru lima pe­ru­sahaan saja yang listing di BEI. “Ka­mi berharap perusahaan-perusahaan lain di Sumatera Utara mengikuti langkah PT Atmindo untuk listing di BEI,” harapnya. (rrs)


Featured Posts
Recent Posts
Archive
bottom of page