top of page

NEWS & UPDATE

NILAI SAHAM PERUSAHAAN BOILER MENINGKAT

Peningkatan Harga CPO dan Proyek Listrik

Medan, (Analisa). Bisnis boiler masih men­janjikan dan me­miliki potensi pertumbuhan yang besar di masa mendatang. Produk boiler masih dibu­tuhkan perusahaan perkebunan da­lam proses pemerasan Tandan Buah Segar (TBS) untuk diambil minyaknya.


Produk boiler tidak hanya dibutuhkan pabrik kelapa sawit, tetapi digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Seiring dengan program pembangkit listrik 35.000 MW milik pemeritah, diprediksikan potensi per­tumbuhan permintaan boiler masih terus meningkat ke depan.


Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Panin Se­kuritas, penjualan boiler Atmindo dari dalam negeri masih mendominasi sebesar 82.8 persen sedangkan pen­jualan ekspor se­besar 17,2 per­sen. Secara produk, penjualan boiler tercatat masih menjadi penyumbang utama pendapatan sebesar 90,3 persen. Se­dangkan penjualan per­lengkapan pabrik min­yak kelapa sawit, suku cadang dan penjualan jasa pekerjaan umum me­kanik, berkontribusi masing-masing sebesar 5,2 persen; 2,8 persen dan 1,7 persen.


“Pertumbuhan bisnis boi­ler yang terus me­ningkat, berdampak signifikan nilai jual saham perusahaan. Panin Sekuritas mencatat peru­sahaan dengan kode saham Amin yang bergerak pada penjualan boiler di 1H16 de­ngan penjualan dan laba bersih tumbuh sig­nifikan masing-masing sebesar +50,9 persen yoy menjadi Rp90,8 miliar (1H15 Rp60,2 miliar) dan laba bersih naik bersama sebesar +67,5 yoy menjadi Rp16,5 miliar (1H15 men­jadi Rp9,8 miliar),” jelas pakar ekonomi dan saham, Darmin SE.MBA di Panin Seku­ritas, Jumat (2/9).


Darmin melihat saham Amin memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Ini diperkuat karena didukung oleh permintaan boiler se­iring dengan membaiknya harga CPO global. Adanya kewajiban penggunaan bio­diesel di Indonesia dan proyek pembangkit listrik 35.000 MW milik pemerintah.


Pergerakan kenaikan nilai saham per 29 Agus­tus 2016 Rp180 per saham lanjut Dar­min. Panin Sekuritas pem­perkirakan menjadi Rp220 per saham sampai akhir tahun. Ini men­­cer­minkan PE FY17F sebesar 7,2x. “Ini menjadi pilihan inves­tasi yang me­narik de­ngan mempertim­bang­kan ke­uang­an Amin yang terbukti baik dengan pros­pek yang men­janjikan,” jelasnya.


Tahun ini menargetkan penjualan akan men­capai Rp250 miliar tumbuh 66 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp150 miliar. Laba bersih Rp. 30 miliar atau naik sebesar 60 persen diban­dingkan pencapaian tahun 2015 sebesar Rp19 miliar. Telah membagikan Dividen Tunai sebe­sar Rp.8,64 miliar atau Rp8 per saham.


Sejak saham perdana diperdagangkan awal De­sember 2015 sebanyak 249 juta atau 22,22 persen dengan nilai Rp100 per saham yang ditawarklan kepada masya­rakat pada harga penawaran Rp128 per saham terus mengalami peningkatan. (rin)


Featured Posts
Recent Posts
Archive
bottom of page